BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,
penggunaan,pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual
rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk
barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan pertimbangan yang
matang.
Pemahaman mengenai perilaku konsumen
sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku
konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului
dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku
konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
ekonomis (Swastha, 1990). Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat
diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi
pemasaranyang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat
perusahaan memberikan diskon untuk
menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan
membuat kebijakan publik.
Pemikiran Yang Benar Tentang Konsumen
Konsumen adalah RAJA
Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yangmenghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan denganmaksud tertentu.
Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yangmenguntungkan secara sosial asalkanpengamanan hukum, etika, dan moralberada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
Penelitian Konsumen Sebagai Bidang Ilmu Yang Dinamis
a) Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga
ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan
perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,
barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana
berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas
barang dan jasa, yang kan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada
gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
selanjutnya.Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara
optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu
keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah yang membahas aktivitas ekonomi
secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang
berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan
tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti
perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan
interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan
hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang
dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi
konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan
menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori
dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan
behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini
bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey
untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial
terhadap perilaku konsumen.
BAB
II
SEGMENTASI
PASAR
Segmentasi
Pasar
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompokpembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis
perbedaan antara pembeli di pasar.
Dalam penetapan segmentasi pasar, terdapat beberapa hal yang
menjadi dasarnya yaitu:
Dasar–dasar segmentasi pasar pada
pasar konsumen
·
Variabel
geografi
·
Variabel
demografi
Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus
hidup, pendapatan, pendidikan, dll.
·
Variabel
psikologis
Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup,
dan kepribadian.
Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status
pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
Segmentasi Dan
Kepuasan Konsumen
Menurut
Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (
hasil) suatu produk dengan harapannya.
Macam-Macam Atau Jenis Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen
terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional,
merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk.
Misal: karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan
Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat
tidak berwujud. Misal: Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah.
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah.
Segmentasi Dan Profitabilitas
1.
tingkat Tingkatkan Efisiensi Proses
Produksi
Proses
produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin
rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka
margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality
Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
2.
Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah
Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus
menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang
tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang
sangat berharga, yaitu waktu Anda.
3.
Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia
adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat
penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan
untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa
organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas
yang tinggi pula.
Penggunaan
Segmentasi Dalam Strategi Pemasaran
Agar
segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
•
Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah
dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen
pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen,
manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan
segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang
dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut
dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy
analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy
development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan
kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan
kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan
pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan
kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis
kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan
kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang
baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation)
terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan.
Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh
prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai
berikut:
1.
Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari
analisis yang
dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut
berdasarkan
nilai benar dan salah.
3.
Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan
dan
stabilitas.
Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur
Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli :
1.
Pasar Persaingan Sempurna
Jenis
pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain.
2. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi
manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis,
namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
3. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli
adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen
atau penjuan dalam satu wilayah area
MODEL
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Langkah-Langkah Dalam Proses
Pengambilan Keputusan
Menurut
Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas
tiga langkah utama, yaitu :
Kegiatan Intelijen
Menyangkut
pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
Kegiatan Desain
Tahap ini
menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan
yang mungkin dilakukan.
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan
serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.
2. Tipe-Tipe Proses Pengambilan
Keputusan
Tipe
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan Dibagi Dalam 3 Tipe :
1. Keputusan
terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga
dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd
manjemen tkt bawah.
2. Keputusan
setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta
analisis yg terperinci.
3. Keputusan
tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang
dan tidak selalu terjadi.
1.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pemecahan Masalah Antara Lain :
1. Trial
& error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah
tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan
belum tahu sama sekali.
2. Intuisi
: penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian
dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai
dasar ilmiah.
3. Nursing
process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang
sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk
mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
4. Scientifik
methode/Research Process : Proses riset/ penelitian merupakan suatu
penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika,
dengan pendekatan yang sistematis.
Diagnosa Perilaku Konsumen
Dalam Pengambilan Keputusan
Meliputi Lima Tahap :
1. Penetapan masalah
2) Pencarian informasi
3) Evaluasi terhadap pilihan
4) Pemilihan
5) Hasil dari pilihan
BAB
IV
PEMBELIAN
Proses Keputusan Membeli
Keputusan
pembelian merupakan kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian,
menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan
keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Menurut (Kotler,
2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli
melewati lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian
Informasi
c. Evaluasi
alternatif
d. Keputusan Membeli
e. Tingkah laku pasca
pembelian.
Memilih
Alternatif Terbaik
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,sertapengevaluasian produkdan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang
berharga jual rendah (low-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Memilih Sumber-Sumber Pembelian
Sumber-Sumber
Pembelian Intern :
1.
Motivasi
merupakan
kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan
kebutuhan tersebut.
2.
Belajar
Proses
dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
3.
Kepribadian
Keputusan
pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahapan
daur hidup,pekerjaan,situasi ekonomi,gaya hidup,serta kepribadian dan konsep
diri pembeli.Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup
keluarga.
Sumber-sumber
Pembelian ekstern :
1.
Kebudayaan
faktor
budaya adalah salah satu pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku
konsumen..
2.
Kelompok Sosial dan Refrensi
Pada
umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya
tentang produk apa yang harus dibeli.
3.
Keluarga
Keluarga
adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.
Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
BAB
V
SUMBER
DAYA KONSUMEN DAN PENGENTAHUAN
Sumber Daya
Ekonomi
Sumber Daya Ekonomi adalah Alat yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia,wujudnya berupa barang atau jasa.
Sumber daya ekonomi dibagi menjadi 4 macam:
- Sumber
Daya Alam (SDA)
- Sumber
Daya Manusia (SDM)
- Sumber
Daya Kewirausahaan
- Sumber
Daya Modal
Sumber Daya
Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami
perilaku konsumen karena kemiskinan waktu yang semakin banyak dialami orang
Amerika. Jam yang dihabiskan di tempat kerja setiap minggu (termasuk waktu
pulang pergi, pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan sekolah) meningkat dari
40,6 jam pada tahun 1973 menjadi 47,3 pada tahun 1984. Pada waktu yang sama,
rata-rata jumlah jam yang tersedia untuk waktu senggang tuun dari 26,2 jam
menjadi 18,1 jam perminggu. Salah satu variabel yang paling individual
dari perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan anggaran
waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur, dan kegiatan wajib
lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yang
disebut waktu senggang (leisure), yang mencerminkan baik keperibadian maupun
preferensi gaya hidup.
Sumber
Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk
secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya
dan diperolehnya schemata skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi
lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh
cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental.
Teori
ini digolongkan ke dalam konstruktivisme :
· Sumber
Daya Konsumen Perhatian
· Sumber
Daya Kognitif – Perhatian
Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau
struktur organisasi untuk mengelompokan sesuatu, organisasi di buat untuk
memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri,
atau
juga bisa diartikan mendeskripsikan dokumen, isi, fitur da tujuan, dan membuat
dokuneb-dokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang mencari mereka
atau pesan yang isinya meliputi pengetahuan. setiap jenis organisasi dan metode
penyusunan indeks, abstrak, katalogisasi, klasifikasi, manajemen arsip,
kepustakaan dan penciptaan atau bibliografi database tekstual untuk pengambilan
informasi.
atau
juga bisa di artikan sebagai tentang kegiatan seperti mendokumenkan,
pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan, database, arsip
dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan
sekaligus oleh algoritma komputer.
Terdapat
pendekatan historis dan teoritis yang berbeda dan teori tentang pengelolaan
pengetahuan, yang terkait dengan pandangan yang berbeda dari pengetahuan,
kognisi, bahasa, dan organisasi sosial layanan informasi perpustakaan
profesional sering berkonsentrasi pada penerapan teknologi baru dan standar,
dan tidak mungikin telah melihat pekerjaan mereka sebagai interpretasi yang
melibatkan makna analisis, itulah sebabnya klasifikasi perpustakaan telah
dikritik karena kurangnya konten intelektual substantif.
(However
Dr.Ch)
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Konsumen
Pengetahuan
Dan Evaluasi Produk
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.
Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Pengetahuan dan Persepsi
Analisis kesadaran dan citra sangat
berguna untuk menjajaki sifat pengetahuan produk. Manfaat analisis citra berada
di luar implikasi mereka terhadap masalah retensi pelanggan. Sesungguhnya,
analisis ini dapat pula membantu pengembangan perekrutan pelanggan yang
berfokus pada upaya mengubah para pemakai pesaing menjadi pemakai kita. Meski
demikian, pemasar juga harus siaga terhadap ketidakakuratan di dalam
pengetahuan konsumen. Sangat lazim untuk mendapatkan bahwa konsumen memiliki
kepercayaan keliru atau kesalahan mempersepsi suatu produk yang menimbulkan
penghalang yang berarti bagi keberhasilan pemasar.
SUMBER :
http://herman-tempatbacaansantai.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar