Kamis, 10 November 2011

Tugas IBD 1


PENDAHULUAN

Salah satu keunikan budaya Belanda saat menyapa orang atau bertemu orang yang dikenal yaitu cium pipi sebanyak tiga kali (kiri, kanan, kiri) yang seharusnya hanya dilakukan dua kali ( kiri, kanan) .
Kebudayaan tersebut sudah ada sejak tahun 50-an. Namun kebudayaan tersebut menimbulkan pro dan kontra, walaupun pada akhirnya kebudayaan tersebut masih digunakan dikalangan masyarakat belanda. Walaupun ridak banyak orang yang melakukan ciuman pipi tiga kali tersebut.















Kebudayaan Belanda Mencium Pipi sebanyak Tiga Kali
          Kebudayaan Belanda mencium pipi sebanyak tiga kali populer sejak tahun 50-an. Tepatnya di Braban, Belanda selatan. Kebudayaan tersebut bisa terbilang boros, karna yang sewajarnya saja satu atau dua kali, tetapi belanda sebanyak tiga kali.
            Kebudayaan tersebut dipopulerkan oleh majalah-majalah perempuan dan buku-buku soal etiket saat itu. Yang pada saat itu sedang dikhawatirkannya tentang budaya asli dari Belanda, karna banyaknya migran yang membawa budaya lain, dan bukan tidak mungkin kebudayaan mencium pipi tiga kali lamat laun akan menghilang.
            Kebudayaan mencium pipi sebanyak tiga kali pun tidak begitu saja diterima dimasyarakat Belanda. Seperti Inge Strouken dari pusat budaya di Belanda, tidak menerima begitu saja budaya mencium pipi sebanyak tiga kali karna mencium pipi tampak seperti budaya amerika. Walaupun di amerika tidak dilakukan sebanyak tiga kali. Memang saat itu dikalangan kerajaan untuk saling sapa dengan cara menempelkan pipi sebanyak satu kali saja.
             Lambat laun kebudayaan mencium pipi sebanyak tiga kali bisa diterima oleh masyarakat belanda karena kalangan generasi muda lah yang mempopulerkan kembali ciuman pipi sebanyak tiga kali. Saat tahun 55, 56 dan 57 waktu itu dipopulerkan oleh kawula muda dan orang-orang yang ingin keliatan muda. Selain juga ditampilkan oleh orang-orang yang muncul di tivi dengan rock n rol nya. Ternyata saat itu mulai memasyarakat. Sampai sekarang cium pipi tiga kali menjadi tradisi.
            Ciuman pipi tiga kali ini dilakukan oleh semua orang. Kecuali laki-laki dengan laki-laki. Cium pipi tiga kali ini sama halnya sepertinya menyapa atau berjabat tangan. Tapi bagi kaum perempuan apa bila risih, dapat menolaknya dengan halus. Antara lain cara menolaknya seprti menggunakan bahasa tubuh yang bertanda penolakan terhadap ciuman tiga kali tersebut.
            Di sisi lain masyarakat belanda ada pula yang menjaga jarak, tp ada juga yang melakukan ciuman pipi tiga kali tersebut. Menurut Strouken, tiga kali cium pipi hanya dilakukan pada awalnya untuk meniru kalangan muda yamg tidak cocok dalam kultur Belanda dan memberi kesan yang aneh sebetulnya.
            Namun lambat laun ciuman pipi tiga kali tersebut lama-kelamaan menjadi langkah karena orang Belanda yang semakin selektif dalam menentukan dengan siapa ia mencium pipi tiga kali itu. Ada juga faktor lainnya yaitu Belanda terdiri atas masyarakat multikultural yang berarti dapat menerima budaya dari mana saja dengan terkecuali. Seperti Ada budaya lain yang tidak suka dengan budaya cium pipi tiga kali. Dan mereka juga harus terbiasa dengan muslim  yang menolak untuk bersalaman dengan lawan jenisnya atau yang bukan muhrimnya, apalagi untuk mencium pipinya. Itu akan membawa perubahan banyak di Belanda.
















Kesimpulan
Jadi suatu kebudayaan sebelum terbentuk sebuah kebudayaan, lebih dahulu  melalui proses, yang didalamnya terdapat pro dan kontra. Dan juga suatu kebudayaan tidak akan bertahan lama apa bila banyak budaya-budaya asing yang masuk.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar